Rudi adalah seorang karyawan yang baru
bekerja sekitar tiga bulan. Selama ini
ia hanya menggunakan kendaraan motor untuk bekerja, namun ia merasa itu sangat
berbahaya untuk keselamatannya. Dikarenakan jarak dari rumah dan kantornya
sangat jauh dan melewati jalan perbatasan kota yang sering dilalui oleh truk-truk
besar. Rudi berencana membeli sebuah mobil, namun ia merasa dengan gaji karyawan
baru itu tidak cukup untuk membeli mobil yang baru. Dan ia berencana untuk membeli
mobil bekas saja namun yang masih bagus. Akhirnya dia menemukan iklan sebuah
mobil bekas di sebuah media informasi koran.
Setelah membaca iklan tersebut, ia menghubungi nomor yang dicantumkan
oleh si penjual. Akhirnya mereka membuat janji untuk bertemu keesokan harinya
di rumah si penjual.
Keesokan harinya Rudi mendatangi rumah tersebut dan langsung di sambut oleh
seorang pria yang terlihat sudah sedikit tua, yang ternyata si penjual mobil tersebut.
Rudi mengucapkan salam sambil berjabat tangan dan memperkenalkan namanya Rudi
Handoko. Pria itupun menjawab salam sambil berjabat tangan dan memperkenalkan
namanya Andy Berlian. Pak Andy mempersilahkan Rudi masuk dan duduk di ruang tamu.
Lalu ia menanyakan kebenaran Rudi yang tertarik dengan mobil tersebut. Rudi
mengatakan ia tertarik dengan mobil tersebut.
Lalu, Rudi meminta Pak Andy untuk menunjukkan mobil tersebut, karena ia ingin
melihat secara dekat kondisi fisik mobil tersebut. Pak Andy pun mengajak Rudi ke garasi
tempat mobil tersebut. Ia memberitahu bahwa ia membeli mobil tersebut sekitar 2
tahun yang lalu dan kondisinya masih sangat bagus sekali. Rudi menanyakan mengapa
Pak Andy ingin menjual mobil tersebut. Dan Pak Andy memberikan alasannya yaitu
karena ia merasa mobil tersebut terlalu kecil untuk ia dan keluarganya, ia ingin
mengganti dengan mobil yang lebih besar.
Kemudian Pak Andy menunjukkan keadaan dalam mobil dan mesin mobil. Ia
mengatakan bahwa mobil ini sangat terawat dan ia rutin servis mobil tersebut setiap
bulannya. Rudi pun meminta izin untuk mengecek perlengkapan mobil tersebut,
ternyata perlengkapannya masih sangat lengkap.
Rudi merasa cocok dengan mobil tersebut, lalu ia menanyakan harga mobil yang
ditawarkan oleh Pak Andy tersebut. Lalu Pak Andy menjawab bahwa ia menjual mobil
tersebut dengan harga 180 juta rupiah. Rudi pun sedikit terkejut mendengarnya. Ia
mengatakan bahwa ia belum memiliki uang sebanyak itu dan ia menawar dengan
harga 150 juta rupiah. Namun, Pak Andy keberatan dengan harga tersebut ia
menjelaskan bahwa kondisi mobilnya masih sangat bagus jadi terlalu murah untuk
harga segitu.
Setelah beberapa puluh menit bernegosiasi tentang harga, akhirnya mereka
mencari jalan tengah dan dihasilkan kesepakatan harga yaitu sebesar 165 juta rupiah.
Dan Rudi harus membayar dengan melunasi setengahnya melalui rekening dan
setengahnya lagi dicicil selama 6 bulan.
Kemudian Pak Andy mengambil surat keputusan penjualan mobil dan menyuruh
Rudi untuk menandatangani surat tersebut. Rudi pun menandatangani mobil tersebut.
Pak Andy juga memberikan nomor rekeningnya ke Rudi. Ia meminta Rudi
memberitahukannya jika ia sudah mentransfer uang tersebut.
Setelah mereka melakukan persetujuan tersebut, Rudi memohon izin untuk kembali
ke kantornya karena ia masih memiliki pekerjaan di kantor. Pak Andy mempersilahkan
Rudi untuk kembali ke kantornya. Rudi mengucapkan terima kasih sambil berjabat tangan dan memberi salam, Pak Andy pun mengucapkan terima kasih kembali sambil
menjabat tangannya dan menjawab salam dari Rudi.
Keesokan harinya Rudi mendatangi rumah tersebut dan langsung di sambut oleh
seorang pria yang terlihat sudah sedikit tua, yang ternyata si penjual mobil tersebut.
Rudi mengucapkan salam sambil berjabat tangan dan memperkenalkan namanya Rudi
Handoko. Pria itupun menjawab salam sambil berjabat tangan dan memperkenalkan
namanya Andy Berlian. Pak Andy mempersilahkan Rudi masuk dan duduk di ruang tamu.
Lalu ia menanyakan kebenaran Rudi yang tertarik dengan mobil tersebut. Rudi
mengatakan ia tertarik dengan mobil tersebut.
Lalu, Rudi meminta Pak Andy untuk menunjukkan mobil tersebut, karena ia ingin
melihat secara dekat kondisi fisik mobil tersebut. Pak Andy pun mengajak Rudi ke garasi
tempat mobil tersebut. Ia memberitahu bahwa ia membeli mobil tersebut sekitar 2
tahun yang lalu dan kondisinya masih sangat bagus sekali. Rudi menanyakan mengapa
Pak Andy ingin menjual mobil tersebut. Dan Pak Andy memberikan alasannya yaitu
karena ia merasa mobil tersebut terlalu kecil untuk ia dan keluarganya, ia ingin
mengganti dengan mobil yang lebih besar.
Kemudian Pak Andy menunjukkan keadaan dalam mobil dan mesin mobil. Ia
mengatakan bahwa mobil ini sangat terawat dan ia rutin servis mobil tersebut setiap
bulannya. Rudi pun meminta izin untuk mengecek perlengkapan mobil tersebut,
ternyata perlengkapannya masih sangat lengkap.
Rudi merasa cocok dengan mobil tersebut, lalu ia menanyakan harga mobil yang
ditawarkan oleh Pak Andy tersebut. Lalu Pak Andy menjawab bahwa ia menjual mobil
tersebut dengan harga 180 juta rupiah. Rudi pun sedikit terkejut mendengarnya. Ia
mengatakan bahwa ia belum memiliki uang sebanyak itu dan ia menawar dengan
harga 150 juta rupiah. Namun, Pak Andy keberatan dengan harga tersebut ia
menjelaskan bahwa kondisi mobilnya masih sangat bagus jadi terlalu murah untuk
harga segitu.
Setelah beberapa puluh menit bernegosiasi tentang harga, akhirnya mereka
mencari jalan tengah dan dihasilkan kesepakatan harga yaitu sebesar 165 juta rupiah.
Dan Rudi harus membayar dengan melunasi setengahnya melalui rekening dan
setengahnya lagi dicicil selama 6 bulan.
Kemudian Pak Andy mengambil surat keputusan penjualan mobil dan menyuruh
Rudi untuk menandatangani surat tersebut. Rudi pun menandatangani mobil tersebut.
Pak Andy juga memberikan nomor rekeningnya ke Rudi. Ia meminta Rudi
memberitahukannya jika ia sudah mentransfer uang tersebut.
Setelah mereka melakukan persetujuan tersebut, Rudi memohon izin untuk kembali
ke kantornya karena ia masih memiliki pekerjaan di kantor. Pak Andy mempersilahkan
Rudi untuk kembali ke kantornya. Rudi mengucapkan terima kasih sambil berjabat tangan dan memberi salam, Pak Andy pun mengucapkan terima kasih kembali sambil
menjabat tangannya dan menjawab salam dari Rudi.
NAMA : SHINTIYA DEVI
S
KELAS : XI IPA 5
TUGAS NEGOSIASI MONOLOG (CERITA)
KELAS : XI IPA 5
TUGAS NEGOSIASI MONOLOG (CERITA)